Islamic Widget

Ahad, 29 Mei 2011

Cermin Hati..................


Alam Semesta adalah sumber inspirasi pengetahuan kehidupan. dimulai air, bunga, bebatuan, semut, tetumbuhan, hingga benda yang satu ini : Cermin dapat kita gunakan sebagai sumber inspirasi roda kehidupan.  Apa yang dapat kita pelajari cermin adalah dari hakikat cermin itu sendiri. Sebuah cermin akan memantulkan apapun objek di depannya sama besarjarak yang sama, tegak hanya berlawanan arah [kiri menjadi kanan, dan sebaliknya]. Tidak peduli apakah si objek adalah beridentiti sebagai benda mewah atau murahan, keras atau lembut, indah atau jelek, semuanya akan dipantulkan.

Semakin bersih permukaan cermin, maka bayangan cermin akan tampak semakin jelas seperti aslinya. bila saja ada orang cermin, cermin akan langsung memberi bayangannya. Karateristik cermin ini tentu tidak dapat kita temukan pada tanah ataupun batu yang boleh memantulkan cahaya dan membentuk bayangan benda. Meskipun cermin sekalipun, jika permukaannya kotor atau retak/pecah, maka cermin akan memberi bayangan idari aslinya.

Dari sifat cermin di atas, maka pada hakikatnya hati manusiapun tiada bezanya dengan cermin, begitu juga hakikat cermin tiada bezanya
dengan hati. Hati yang bersih akan melihat semua fenomena/kejadian dengan “kaca mata’ bening tanpa memberi sebarang alasan. Hati yang bersih bak cermin akan menghargai semua fenomena dengan apa adanya. Hati yang bersih tidak akan mendiskriminasikan si kaya atau si miskin, si cantik atau si hodoh, si pintar atau si bodoh, semuanya akan diperlakukan layaknya sebagai manusia yang manusiawi.
Hati bersih tidak akan memberi “perasa” atau noda kepada setiap sesuatu, bukan pujian, bukan pula celaan. Ia akan memperlakukan terbaik, ia akan memberi dukungan terbaik, dan memberi nasihat terbaik untuk berubah menjadi lebih baik. Hati bersih bukanlah penjilat yang membesarkan suatu bayangan, bukan pula penipu yang menyembunyikan realiti dengan menghalangi suatu objek pada permukaan cermin.

Hati bersih sama sekali  sesuatu yang , tepat dan rasional bak cermin yang memantulkan sebuah benda dengan besar dan tinggi yang sama. Hati yang tulus dan bijak dapat kita temukan pada kasih sayang orang tua pada kita, ibu kita. Kisah dan cerita Ibu yang sesungguhnya adalah mereka melahirkan, merawat, membesarkan dan merawat putra-putrinya bukan untuk mengharap balasan budi, tapi suatu kebaikan pada anaknya. Seorang Ibu akan selalu bingung jika diberi pilihan siapa anak yang paling disayanginnya dan mana yang tidak/kurang. Semuanya sama bagi seorang Ibu.


Hati bukanlah cermin, dan cermin bukan pula hati. Namun dari sifat fenomena cermin, kita sebenarnya  dapat menemukannya dalam hati terdalam kita yang mana dipermukaan masih diselubungi oleh noda dan bintik. Noda hati adalah pemikiran dan pandangan kotor kita. Sedangkan inti sari hati adalah pemikiran bersihi, suatu pikiran yang tidak membeza-bezakan. Inilah mata hati, mata cinta kasih, mata kebijaksanaan.

Hati bukanlah cermin, dan cermin bukan pula hati. Ya…karena sebuah cermin memiliki keterbatasan ruang, sedangkan hati manusia memiliki dimensi yangtidak hingga jika saja kita mengembangkannya. Jika cermin hanya boleh memantulkan suatu objek yang nyata sahaja, apakah kita memberi ruang dan waktu agar hati kita berkembang seraya mengangkat bintik dan noda di permukaan hati agar semakin bijak dan semakin banyak orang merasakan kedamaian dan keindahan cerminan hati kita......sama kita renungkan .


wasalam..........

Tiada ulasan:

Catat Ulasan